• Seorang Muslim Harus Sholat Dengan Munfarid

    foto: https://www.runimas.com

     

    Identitas muslim tidak terlepas berasal berasal berasal dari amaliyah ibadah shalat, gara-gara shalat merupakan ciri yang membedakan pada tertentu muslim dengan orang kafir.

     

    Orang muslim yang Islamnya benar, pasti melakukan ibadah shalat penuh dengan kesungguhan dan kekhusyu’an seraya berjamaah.

     

    Sedangkan bagi mereka yang Islamnya hanya pengakuan saja, shalat hanya hanya simbol atau permintaan untuk raih pengakuan. Padahal, shalat bukanlah sekumpulan gerakan dan bacaan yang kosong berasal berasal berasal dari arti dan tujuan, tapi ia adalah ibadah yang mempunyai persentase arti yang didalam dan berisi pelajaran yang berharga.

     

    Shalat adalah kunci di terima atau tidaknya seluruh amal manusia. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Amal yang pertama kali dihisab berasal berasal berasal dari amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya, maka jika shalatnya baik, berbahagialah dia, dan jika shalatnya rusak, rugilah dia dan sia-sialah usahanya.”

    (HR. Thabrani)

     

    Imam Ahmad didalam sebuah nasihat kepada putranya Abdullah pernah berkata; “Hai anakku, Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sudah menegaskan: “Tidak tersedia keberuntungan mirip sekali didalam Islam untuk orang yang meninggalkan shalat.”

     

    Lebih lanjut Iman Ahmad berkata, Umar bin Khaththab pernah mengirim surat peringatan kepada seluruh wali negeri (gubernur), di dalamnya beliau berkata: “Hai para wali, sesungguhnya tugas yang saya pandang paling wajib adalah shalat. Maka barangsiapa pelihara shalat, niscaya dia sudah pelihara agamanya.

     

    Orang yang menyia-nyiakan shalat, maka ibadah lainnya pasti lebih dia sia-siakan. Tidak tersedia bagian apa-apa didalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat.” Karena itu, hai Abdullah, orang yang menyia-nyiakan shalat dan meremehkannya berarti ia menyia-nyiakan dan pandang remeh Islam. Keberuntungan seorang hamba didalam Islam adalah menurut keberuntungan yang ia peroleh didalam shalat, kesenangan mereka kepada Islam, adalah menurut kesenangannya kepada shalat.”

     

    Ingatlah sanggup dirimu hai Abdullah dan waspadalah, jangan sampai kamu menjumpai Allah didalam keadaan tidak menghormati Islam. Kadar penghargaan yang diberikan seseorang kepada Islam adalah hanya harga shalat didalam jiwanya.”

     

    Nasihat Imam Ahmad kepada anaknya di atas hakekatnya bertujuan kepada umat Islam umumnya. Bagaimana selaku orang beriman tidak menyia-nyiakan ibadah shalat yang juga sebagai ciri—rukun Islam—dari keberadaan kita sebagai muslim. Peringatan itu juga menunjukan begitu tingginya kedudukan doa qurban shalat didalam syariat Islam, oleh gara-gara itu tidak tersedia alasan bagi seorang muslim untuk tidak melakukan dan menjaganya dengan baik.

     

    Di pada pelihara shalat yang baik adalah melaksanakannya secara khusyu’ dan berjama’ah.

     

    Shalat yang Khusyu’

     

    Menurut umumnya ulama yang dimaksud dengan khusyu’ adalah, “Menundukkan menenangkan hati dan juga bagian badan kepada Allah Suhanahu Wa Ta’ala.”

     

    Jadi, shalat seseorang sanggup dikatakan khusyu’ manakala sepanjang shalat sesudah itu hati dan pikirannya selamanya tertuju kepada Allah Ta’ala. Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam bersabda: “Bahwasanya seorang hamba sungguh mengerjakan shalat, padahal tidak ditulis baginya jika setengahnya, sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya sampai sepersepuluhnya. Sesungguhnya yang ditulis untuk seseorang berasal berasal berasal dari shalatnya hanya hanya yang sanggup ia pahami berasal berasal berasal dari padanya.” 

    (HR. Ahmad dan Abu Daud berasal berasal berasal dari Amar bin Yasir)

     

    Adapun langkah untuk mengkhusyu’kan shalat pada lain; Ihsan, yakni menjadi diawasi Allah yang Maha Kuasa. Memahami arti bacaan Qur’an dan dzikir-dzikir yang dibaca dan menghayati kandungannya. Memanjangkan ruku’ dan sujudnya. Muhammad Al-Bahry berkata, “Di pada pekerjaan yang menghasilkan khusyu’ adalah memanjangkan ruku’ dan sujudnya.”

     

    Jangan memain-mainkan bagian badan. Hendaknya melihat ketempat sujud walau bermata buta atau shalat di samping Ka’bah. Berupaya menjauhkan diri berasal berasal berasal dari segala perihal yang membimbangkan hati. Karena itu jangan shalat di atas tikar atau sajadah yang bergambar dan jangan shalat sambil menghambat menyingkirkan air besar atau kecil.

     

    Dengan upaya-upaya di atas, di menghendaki shalat yang dikerjakan lebih mendekatkan kepada kekusyu’an didalam shalat. Sehingga ibadah shalat yang dikerjakan sedikitnya lima kali didalam sehari ini tidak menjadikan kita orang-orang merugi. 

     

    Shalat Berjamaah

     

    Begitu tinggi nilai yang Allah beri tambahan kepada orang mukmin yang shalat dengan berjamaah, supaya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pun bersabda: “Shalat berjama’ah itu lebih utama berasal berasal berasal dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” 

    (HR. Bukhari dan Muslim berasal berasal berasal dari Ibnu Umar ra.)

     

    Tak heran jika Islam amat menuntut supaya muslimin melakukan shalat bejamaah di tiap tiap masjid. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” 

    (QS. Al-Baqarah: 34)

     

    Menurut catatan kaki “Al-Qur’an dan terjemahnya” Departemen Agama RI, yang dimaksud dengan kata-kata “ruku’lah dengan orang-orang yang ruku’ adalah shalat berjamaah.

     

    Pada ayat lain Allah berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan juga selamanya mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak risau jika kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang di menghendaki juga orang yang mendapat petunjuk.” 

    (QS. At-taubah: 18)

     

    Dari ke-2 firman Allah di atas, sanggup diambil alih asumsi shalat berjama’ah itu wajib bagi tiap tiap mukmin laki-laki, tidak tersedia keringanan untuk meninggalkannya jika tersedia udzur (yang dibenarkan didalam agama).       


  • Comments

    No comments yet

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Add comment

    Name / User name:

    E-mail (optional):

    Website (optional):

    Comment: